Ketika memasuki awal tahun 2011, banyak peristiwa terbentang dan akan kita lewati di depan sana. Apakah masa lalu yang terlewati telah cukup baik kita lalui, atau setidaknya ada berapa banyak hal berarti yang kita lakukan baik untuk diri sendiri maupun orang lain sehingga hidup kita cukup memberi arti. Ada berapa banyak kesalahan yang terjadi tahun lalu dan harusnya di perbaiki tahun ini. Bukankah setiap orang selalu mengatakan tidak ingin terjerumus kedalam kesalahan yang sama. Inilah momentum terbaik untuk merencanakan dengan matang hal apa saja yang akan kita lakukan selama setahun kedepan, capaian-capaian apa saja yang ingin kita raih, dan hal apa saja yang harus diperbaiki dalam hidup ini, yaitu awal tahun. Dimana dengan tahun yang baru ini, diharapkan segalanya menjadi lebih baru, dalam konteks yang positif tentunya.
Suatu hari ketika saya terbangun di pagi hari, terdengar suara ayam berkokok dan matahari mulai menyembulkan wajahnya. Dingin masih terasa menusuk ke dalam pori-pori kulit. Saya menyaksikan kemegahan penerang terhebat yang telah diciptakan oleh tuhan untuk memberikan cahayanya kepada bumi, untuk kemudahan aktivitas manusia. Agar mereka bisa berjalan mengais rejeki. Saya berfikir entah kenapa, selalu ada yang menarik dengan sesuatu yang baru, ada semacam energi yang tidak dapat dijelaskan muncul namun memberi pengaruh secara emosional pada manusia. Ketika misalnya soseorang mengenakan baju yang baru, barang elektronik yang baru, rumah baru, atau hal lain yang secara konseptual baru dapat menghadirkan sensasi atau semangat yang meluap sampai pada titik yang tidak dapat diprediksikan. Andai kata setiap orang menyadari setiap hari adalah hari yang baru, mungkin semangat ini akan terus menyelimuti diri mereka.
Serentetan peristiwa telah menemani kita melawati hari-hari di tahun 2010 yang lalu, belum kering dari ingatan berbagai macam bencana telah melanda saudara-saudara kita di beberapa belahan bumi Indonesia ini. letusan gunung merapi, bencana tsunami di mentawai, letusan anak gunung Krakatau, banjir, dan beberapa bencana alam lainnya yang cukup menyita perhatian negri ini. Seolah itu adalah peristiwa yang terjadi karena proses alami, namun adakan kita berfikir bahwa di balik itu semua mungkin ada teguran keras untuk kita. Mungkin selami ini kita kurang menjaga kebersihan lingkungan sehingga terjadi bencana banjir, atau mungkin selama ini kita lupa akan keagungan-Nya sehingga harus ditegur agar kembali mengingat nama-Nya dan memohon pada-Nya. Saya percaya, ketika tiba-tiba ketenangan menyelimuti sanubari saudara-saudara kita yang berada di wilayah bencana, itu mungkin karena do’a dari sebagian orang yang berada di belahan bumi lain untuk keselamatan mereka.
Semua yang telah terjadi, perlu menjadi refleksi hidup bagi kita bersama karena apa yang menimpa bumi dan penghuninya yaitu manusia, tidak terlapas dari ulah manusia itu sendiri. Seperti ngaungan di puncak gunung, apa yang engkau teriakkan itulah yang akan kembali padamu. Kita hanya akan menuai hasil dari apa yang kita lakukan. Sehingga dengan demikian, tahun baru ini akan menjadi momentum berharga dimana kita dapat melakukan perbaikan diri sehingga memberi pangaruh signifikan bagi kualitas hidup kita bersama. Semoga bermanfaat.
2 januari 2011
Rahmatsyah
0 komentar:
Post a Comment