Wawasan Kebangsaan dan Jiwa Spiritual



Wawasan kebangsaan adalah bagaimana kita mengenal bangsa kita baik secara keseluruh maupun sebagian serta hal-hal yang terkait dengannya. Sedangkan jiwa spiritual adalah konteks pemahaman kita tentang sesuatu yang bersifat ke-Ilahian. Terdapat korelasi yang cukup nyata antara kedua komponen tersebut, dimana masing-masingnya memberikan kesaling terkaitan. Dalam lingkup kebangsaan selalu dikenal makna spiritual yang disebut kepercayaan atau yang lebih populer dengan istilah agama. Dalam sebuah peradaban agama sering kali menjadi ujung tombak perjuangan karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap individu atau masyarakat yang menyakininya, baik dari segi moral, perilaku, serta pertimbangan terhadap sesuatu yang selalu di dasarkan pada agama. Terlepas dari sikap buruk seorang individu, agama secara keseluruhan selalu membimbing penganutnya pada kehidupan yang harmonis dan saling menghargai karena pada dasarnya semua agama mengajarkan kebaikan.

Urgensi peran agama dalam menciptakan keharmonisan bermasyarakat sangat dibutuhkan dalam kultur bangsa yang di dalamnya terdapat dinamisasi pendapat dan kepercayaan. Karena keyakinan tersebut akan mengekang individu tersebut dari perilaku-perilaku yang cendurung merusak. Alangkah bijaknya andai kata setiap induvidu dalam bangsa ini bisa memahami makna kepercayaan atau agama dalam menciptakan sikap saling menghargai serta menciptakan keharmonisan dalam bermasyarakat, bukan sebaliknya. Percaya atau tidak, sikap fanatisme justru akan membawa perpecahan yang mengakar sehingga akan sangat sulit untuk selesaikan karena telah menjadi kerak dendam hingga beberapa genarasi. Apakah ini yang kita harapkan? Dimana setiap anak cucu yang lahir telah memiliki musuh dengan kebencian yang ditanamkan sejak pertama kali udara mengisi rongga dada mereka. Tidak pernah ada yang salah dengan anggapan bahwa keyakinan kitalah yang paling benar, karena justru hal tersebutlah yang akan membuat kita khusyuk dalam menjalankan ritual keagamaan yang kita yakini. Akan tetapi alangkah bijaksananya jika hal tersebut juga diiringi dengan sikap menghargai penganut agama lainnya.

Pemahaman kita yang baik tentang kehidupan berbangsa dan beragama akan menjadi landasan penting dalam membangun keharmonisan bermasyarakat. Suka atau tidak suka kemajemukan sudah menjadi bagian dari bangsa ini, perbedaan agama, suku, ras, serta pendapat hendaknya dilihat sebagai kekayaan bangsa yang bisa memberi warna dalam kehidupan kita.



Read Full...

Kapasitas atau Popularitas



Kapasitas dan popularitas pada dasarnya merupakan dilema dalam dunia politik kerena keduanya jelas dibutuhkan dalam meraih dukungan rakyat untuk menuju kursi kepemimpinan. Namun yang harus kita sadari bersama sebenarnya, manakah yang lebih penting dari kedua hal tersebut, karena pemahaman yang kurang mengenai makna keduanya seringkali menyebabkan kita terperosok pada pilihan yang salah tentang siapa yang seharusnya menjadi sosok pengayom untuk memimpin bangsa ini. Banyaknya partai yang mengusung seseorang karena kepopulerannya(baca : artis) tanpa memperhitungkan kapasitas mereka adalah salah satu bukti bahwa popularitas juga merupakan indikasi penting suatu partai dalam meraih banyak dukungan, tentu saja tidak ada yang salah dengan pemikiran tersebut, tapi masalahnya adalah kita bicara tentang popularitas yang mana. Karena ketika kita bicara tentang popularitas seorang pemimpim maka kita juga bicara tentang polpularitas yang sama sekali berbeda. Sosok pengeyom adalah teladan yang baik dalam hal moral, perilaku, ucapan dan juga cukup memadai dalam hal kapasitas sebagai pemimpin sehingga kebanyakan orang mengenal dirinya sebagai sosok yang demikian ketika dia mencoba untuk mengenalkan dirinya pada masyarakat untuk meraih dukungan.

Beberapa waktu terakhir muncul sebuah berita yang sangat menghebohkan bangsa ini dengan pengakuan seorang artis hot dimana beberapa pertai telah datang melamarnya untuk maju sebagai calon kepala daerah yang akan mereka usung sebagai perwakilan dari partai mereka. Ini jelas meresahkan beberapa kalangan terutama yang benar-benar peduli dengan nasip bangsa ini kedepan, karena posisi strategis pemimpin sangat mempengaruhi banyak aspek dalam wilayah yang dia pimpim tersebut. Dan juga yang menjadi pertanyaan di sini, kemanakah kader terbaik dari partai tersebut sehingga dengan mudahnya menggadaikan harga diri untuk memanfaatkan polpularitas seseorang yang jelas-jelas sangat diragukan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin hanya untuk mendapatkan kedudukan dalam pemerintahan.

Pada dasarnya setiap warga negara memiliki hak untuk maju sebagai pemimpin bangsa, tapi tentu saja kita harus memilih yang terbaik di antara kita memalui kriteria yang memedai sebagai seorang pemimpin untuk membimbing kita ke arah yang lebih baik, dalam segala aspek tentunya. Alangkah bijaksananya jika para politikus kita yang bertekat menjadi pemimpin bangsa dapat menyadari sepenuhnya bahwa dukungan tidak sepenuhnya ditentukan oleh popularitas, tapi justru lebih banyak oleh kapasitas, karena secara prinsip pupolaritas hanyalah pelengkap dari kapsitas itu sendiri. Dan yang terpenting bukanlah ketika dia bisa duduk dalam jabatan tersebut, tapi bagaimana dia akan mempertanggungjawabkannya nanti di hadapan Yang Maha Kuasa.
Read Full...

malam kepiluan(lanjutan)

Tiba-tiba saja malam menjadi terasa begitu dingin, angin bertiup begitu kencang. Walaupun aku berada di dalam ruangan saat itu, tapi dapat ku dengar gemerisik daun dan ranting pepohonan yang saling beradu di terpa angin. Bulu kudukku mulai berdiri, kerinduanku untuk menyaksikan ia bangkit kembali tak tertahankan lagi, aku ingin memeluknya kembali dalam keadaan sehat. Ku dekap tubuhnya yang mulai terasa begitu dingin, kemudian kucium kening nya dengan hangat. Tak ada reaksi apapun darinya untuk setidaknya memberikan sedikit respon terhadap apa yang telah aku lakukan.

Kilatan-kilatan cahaya halilintar semakin menambah kehampaan jiwaku. Dinginnya malam semakin menusuk tubuhku. Saat ini, aku hanya bisa menggenggam tangannnya dan menatap wajahnya yang pucat namun memancarkan kecantikan alami.

“Ya tuhan, tidak adakan yang dapat aku lakukan untuk menyelamatkannya?”
“mengapa tidak engkau ijinkan aku mengarungi kehidupan ini bersamanya?”

Dua pertanyaan itu terus bersahutan di kedalamanhatiku untuk memohon kepada pencipta makhluk indah ini agar ia bisa kembali bernafas dan mengisi rongga dadanya dengan udara. Karena saat itu aku tau bahwa ia tak lagi bersamaku. Pemiliknya telah mengambilnya kembali untuk menghadap kepada-NYA. Aku terus berdiri disampingnya, menggenggam tangannya dan tetap menatap wajahnya. Dari kejauhan kami terlihat seperti lukisan kepiluan yang menggambarkan bahwa tidak selamanya apa yang kita inginkan akan kita dapatkan, tidak selamanya awal yang bahagia akan berkahir dengan bahagia, tidak selamanya cinta akan saling memiliki, tidak selamanya hidup ini akan terus berjalan akan tetapi akan ada saat dimana tuhan akan mengakhirinya, dan saat kita memohon kepada-Nya terkadang Ia tidak memberikan apa yang kita inginkan tetapi memberikan apa yang kita butuhkan. Kepergiannya telah mengajarkanku banyak hal tentang kehidupan walau kepiluan yang menusuk hatiku akan terus terasa hingga saat mata ini terpejam tanpa perhah terbuka lagi.

Aku masih terus berdiri, menggenggam tangannya, dan menatap wajahnya. Dan malam dingin itu menjadi malam kepiluan yang tertulis sebagai bagian sajarah kehidupanku yang mengajarkan bahwa cinta dan kehidupan adalah dua bagian yang tak terpisahkan. Karena jika engkau mencoba untuk memisahkannya, maka sesungguhnya engkau telah mati sebelum kematian yang sebenarnya.
Read Full...
 

jam

© Grunge Theme Copyright by Nuansa Cakrawala (soemat's notes) | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks