Hatiku kemelut dalam kabut
Puisi cinta yang harusnya tercipta
Menjadi lamunan yang membias bersama kepergian sang surya
Yang kusangka menghangatkan
namun ternyata terik yang menyesakkan
Aku bahkan tak bisa medengar suara tangisku lagi
karena tidak ada air mata yang dapat membuktikannya
dan saat peluh mulai luruh dari tubuh
aku tau, kau tidak akan mampu melihatnya
Aku tidak akan meminta apapun kepadamu
Karena aku berbicara melalui puisiku
Bahasa indah yang kukenal sebagai ruh para penyair
Yang membawaku larut dalam renungan yang dalam
Tunjukkan padaku arah pulang ke persimpangan itu
sebelum kuputuskan berjalan menuju pelangi yang tiba-tiba hilang saat kuhampiri
saat dimana keindahan pagi masih bisa kunikmati
saat dimana bunga yang merekah masih terasa indah dihati
Karena kini…..
aku mulai tersesat dalam renungan
Dan kebingungan dalam kubangan harapan yang kau ciptakan
Pernahkah kau tau
Bahkan mentari tak seindah yang dulu lagi
Ini adalah kemelut di dalam dada
Yang kau hancurkan saat aku terbangun dari lelap di pagi hari
Sebentuk pesan sederhana untuk menyapamu kembali
Karena semua ini, mulai menjadi kerikil yang menyesakkan hati
Read Full...